9.1.15

Satu Waktu yang Lalu

Aku ingin sedikit mengingat. Sekitar dua bulan yang lalu, ditengah-tengah kesengganganku tiba-tiba sebuah benda elektronik bergetar. Tentu aku mengenalinya sebagai handphone. Dari kejauhan aku melihat seseorang sedang berusaha mengobrol denganku melewati sebuah sosial media yang akrab diantara anak muda. Seseorang itu menulis suatu hal yang aneh. Aku tidak bisa menafsirkan maksudnya. Itu pertanyaan atau pernyataan? Tapi aku bukanlah perempuan yang menyukai basa basi. Ayo 'To the point' sajalah batinku. Pada akhirnya itu adalah sebuah pertanyaan yang wajib aku jawab. Dan menuruti kata hati maka, jawabanku Iya.

Pukul 18.00 malam Jumat aku sedang menatap benda yang bisa menampilkan sosok kembaranku. Hmm... berpakaian serba hitam agak membuatku frustasi. Tapi tak ujung juga aku akhirnya tetap menggunakannya. Lalu, Berbalik menyemprotkan pewangi beralkohol ditubuhku. Sepertinya cukup. Lalu berlalu lagi ke arah rak sepatu. 'Kenapa semuanya usang. Aku lupa mencuci. Cuek aja. Malem malem juga. Siapa yang mau memperhatikan' Batinku. Benar! Selagi memakai sepatu suara debaman mesin datang. Tentunya aku menata hatiku untuk keadaan di depan sana. Yang akan menerkam atau memujiku. Entah. Setidaknya aku memberanikan diri.

Aku tidak enakan hati. Tidak enakan hati jika ada orang yang menunggu. Sedikit mendorong diri untuk berlari keluar. Ya. Perasaan ini sudah tidak karuan. Berani, berani, berani! Berusaha men-sugesti diri. Tibalah saatnya. Menjatuhkan diri empuk di bantalan setumpuk mesin orang lain. Selamat datang. Dan ini pertama kalinya.

No comments:

Post a Comment

thanks for comments :)