kita memilih panti asuhan yang merawat balita-balita. letaknya tidak jauh dari rumahku, dapat ditempuh sekitar 5-10 menit. panti asuhan ini bernama gotong royong. sebenarnya belum lama berdiri, anak pertamanya saja baru menduduki kelas 4SD tetapi, sampai saat ini panti asuhan ini sudah menampung 20 anak.
pada hari pertama kami berjanjian di sekolah untuk berangkat bareng-bareng.tapi, aku nggak ikut kumpul di sekolah karena jaraknya lebih dekat dari rumahku.
hari itu aku pakai kemaja warna kuning dengan krudung kuning juga bermotif bunga. ini merupakan pengalaman pertamaku untuk berbakti sosial di panti asuhan.
waktu hari pertama....
aku memasuki rumah yang dibagian pintu masuknya bertuliskan "Panti Asuhan Balita Gotong Royong". Perasaan pertama... EXCITED aku bener-bener excited sama kegiatan ini. waktu aku masuk langsung disambut oleh anak-anak balita yang lagi ngedot, tidur-tiduran sambil ngeliat TV. tiba-tiba salah satu dari mereka ada yang berdiri dengan tangan terbuka lalu berjalan ke arahku. tanpa babibu aku langsung bertanya "mau gendong?" anak itu lalu mengangguk. ia bernama Kirana. lalu aku menggendongnya. tubuhnya kecil, berkulit putih, dengan raut muka terlihat lebih jelas daripada yang lain dan agak lebih banyak bicara dibanding teman-temannya yang lain. aku menjadi satu-satunya orang yang mengasuh balita pertama kali dibanding teman-temanku. rasanya senang dan bangga. wkwk. ini merupakan kali pertama juga aku menggendong balita ex-keluargaku. entah apa yang membuat Kirana nyaman berada dipelukanku, yang jelas dia memintaku menggendongnya hingga ia ingin turun di pelataran belakang panti itu.
ketika aku berdiri, Kirana sudah bermain dengan yang lainnya. lalu aku berjalan masuk lagi kedalam panti itu untuk bertemu sahabatku. Sahabatku itu ternyata sudah menggendong balita juga yang bernama Naomi. aku langsung mendatangi sahabatku dan Naomi itu. tiba-tiba Naomi membuka lebar kedua tangannya dan badannya mendekatiku. tau apa? dia minta di gendong:) aku lalu menggendong Naomi. Naomi sama halnya dengan Kirana, mempunyai badan mungil dan putih dengan rambut lurus berbentuk bob. Naomi mengajakku mendekati lemari, lemari yang berisi belasan botol dot yang telah diisi susu hangat. seketika, Naomi mengambil salah satu dot itu. "ngapain nih anak" batinku. Tiba-tiba ia menempelkan botol susu itu di pipi kanannya dan tertawa. Aku juga ikut tertawa dalam kebengongan. "Anget naom?" ia lalu mengangguk. Naomi melakukan hal itu berkali-kali. aku lama-lama juga capek meladeni Naomi. hehehehe. terus aku menjauhkan diri dari lemari itu tetapi Naomi merengek, dan aku menurutinya. setelah bermenit-menit di situ Naomi ingin turun dari gendonganku, ia lalu berlari bergabung dengan kawannya yang lain. aku jadi bisa beristirahat di pelataran belakang bersama dengan teman-temanku yang lain. hufft.
jam 9.00 Wib balita-balita itu wajib kembali ke alam mimpinya. saat mereka tidur, kita (aku dan teman-teman) lalu bekerja bakti.kita membersihkan mushola dan juga tempat wudhunya. setelah itu kita berisitirahat di ruang depan. saat kita sedang beristirahat, ibu supriyati yang merupakan pengurus inti dari panti itu memberikan sambutan, tidak hanya sambutan beliau juga bercerita banyak tentang panti ini. dari cerita yang beliau sampaikan, balita-balita ini berasal dari banyak daerah, dari barat hingga timur. Pada saat itu orang tua-orang tua mereka merantau hingga jogja, mereka lalu bertemu pasangan mereka tetapi ada yang MBA (married by accident), tidak direstui oleh orang tua lalu menggunakan wali hakim, nikah sirih, ditemukan dan lain sebagainya. hingga banyak anak-anak berusia balita terlantar. balita paling kecil disana berumur 10bulan bernama akbar. akbar di berikan ke panti ini waktu ia berusia 3 hari karena ibunya single parent yang hanya bisa mengurusi kakaknya. sungguh miris aku mendengarnya. ibu supriyati tidak hanya bercerita beliau juga memberi wejangan-wejangan kepada kita, satu yang paling aku ingat "Jangan ngelanggar aturan.... aturan lalu lintas." ucap beliau sambil tertawa. ya kita semua tau maksudnya, jangan melanggar norma agama.
aku benar-benar sedih melihat anak-anak di panti itu. mereka sangat membutuhkan kasih sayang yang lebih. tidak sekedar bisa hidup dan bisa singgah. anak ya anak mereka tidak dapat di kucilkan karena perbuatan orang tua mereka. mereka masih suci masih dapat menyusun kehidupan yang lebih indah, masa depan meraka harus lebih terjamin.
hari itu juga bertepatan dengan hari ibu, 22 desember 2014. kegiatan social worker selesai pada pukul 16.00. aku lalu teringat pada ibuku, ingin sekali memberikan kejutan di hari ibu kali ini. sebetulnya kasih sayang dapat diucapkan kapan saja tetapi karena kadang gengsi jadi ya... ikut yang bareng-bareng aja deh. wkwkwk. setelah social worker itu aku berniat membelikan kado dan bunga untuk ibuku. walaupun mendung, hujan, angin aku lewati. kalau sudah niat ya niat. dan misi ini berhasi, wkwkwk. aku jarang sekali mengucapkan sayang kepada ibuku, tetapi rasanya hari kemarin berbeda. aku sadar kalau ada orang yang selalu menyayangiku dalam setiap hembusan nafasnya.
jam 9.00 Wib balita-balita itu wajib kembali ke alam mimpinya. saat mereka tidur, kita (aku dan teman-teman) lalu bekerja bakti.kita membersihkan mushola dan juga tempat wudhunya. setelah itu kita berisitirahat di ruang depan. saat kita sedang beristirahat, ibu supriyati yang merupakan pengurus inti dari panti itu memberikan sambutan, tidak hanya sambutan beliau juga bercerita banyak tentang panti ini. dari cerita yang beliau sampaikan, balita-balita ini berasal dari banyak daerah, dari barat hingga timur. Pada saat itu orang tua-orang tua mereka merantau hingga jogja, mereka lalu bertemu pasangan mereka tetapi ada yang MBA (married by accident), tidak direstui oleh orang tua lalu menggunakan wali hakim, nikah sirih, ditemukan dan lain sebagainya. hingga banyak anak-anak berusia balita terlantar. balita paling kecil disana berumur 10bulan bernama akbar. akbar di berikan ke panti ini waktu ia berusia 3 hari karena ibunya single parent yang hanya bisa mengurusi kakaknya. sungguh miris aku mendengarnya. ibu supriyati tidak hanya bercerita beliau juga memberi wejangan-wejangan kepada kita, satu yang paling aku ingat "Jangan ngelanggar aturan.... aturan lalu lintas." ucap beliau sambil tertawa. ya kita semua tau maksudnya, jangan melanggar norma agama.
aku benar-benar sedih melihat anak-anak di panti itu. mereka sangat membutuhkan kasih sayang yang lebih. tidak sekedar bisa hidup dan bisa singgah. anak ya anak mereka tidak dapat di kucilkan karena perbuatan orang tua mereka. mereka masih suci masih dapat menyusun kehidupan yang lebih indah, masa depan meraka harus lebih terjamin.
hari itu juga bertepatan dengan hari ibu, 22 desember 2014. kegiatan social worker selesai pada pukul 16.00. aku lalu teringat pada ibuku, ingin sekali memberikan kejutan di hari ibu kali ini. sebetulnya kasih sayang dapat diucapkan kapan saja tetapi karena kadang gengsi jadi ya... ikut yang bareng-bareng aja deh. wkwkwk. setelah social worker itu aku berniat membelikan kado dan bunga untuk ibuku. walaupun mendung, hujan, angin aku lewati. kalau sudah niat ya niat. dan misi ini berhasi, wkwkwk. aku jarang sekali mengucapkan sayang kepada ibuku, tetapi rasanya hari kemarin berbeda. aku sadar kalau ada orang yang selalu menyayangiku dalam setiap hembusan nafasnya.
No comments:
Post a Comment
thanks for comments :)